
Jakarta, Bicaranusantara.com
Seminar Vertical Leap dengan tema jati diri dan tujuan hidup bermakna bertempat di Gedung Organium Store, Lantai 4 Kedoya utara, Kecamatan Kebun Jeruk Jakarta Barat (4/02/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peserta dalam menemukan makna hidup, memahami jati diri, serta menetapkan tujuan yang lebih berarti dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Dengan menghadirkan narasumber inspiratif, para peserta diajak untuk mengeksplorasi potensi diri, membangun mindset positif, dan menemukan arah hidup yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
Acara ini diisi dengan sesi diskusi, refleksi, serta workshop interaktif yang memungkinkan peserta untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang bagaimana menemukan dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, para peserta dapat lebih memahami diri mereka sendiri dan menjalani kehidupan dengan lebih percaya diri serta penuh makna.
Seminar Vertical Leap yang dibawakan oleh Coach Kong sukses digelar di Organium, Seminar yang dihadiri oleh puluhuan peserta ini menekankan pentingnya fokus dan selektivitas dalam mencapai kesuksesan.
Acara seminar ini atas inisiasi salah satunya Pdt. Dr. Mulyadi Sulaiman hamba Tuhan yang juga pegiat media/pers di Jakarta khususnya Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia.
“Orang yang seringkali hadir dalam berbagai kesempatan, banyak individu yang hadir secara fisik, namun pikirannya melayang, tidak fokus pada materi yang disampaikan,” Ungkap Coach Kong.
Hal ini diibaratkan seperti seseorang yang duduk di kursi seminar, namun pikirannya berada di tempat lain. Coach Kong mengingatkan pentingnya memberikan perhatian penuh dan menghindari gangguan, seperti gadget, agar dapat menyerap informasi secara maksimal.
Coach Kong mengutarakan “Di dunia Hanya 30% Pemimpin memilih jalan sesuai tujuan nulia dari Tuhan, Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hanya 30% pemimpin yang memilih untuk menjalankan peran mereka sesuai dengan tujuan mulia yang ditetapkan oleh Tuhan.” Temuan ini menyoroti pentingnya memiliki kepercayaan diri, keberanian, pengharapan, keyakinan, dan iman dalam kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai spiritual.
Dalam konteks kepemimpinan Kristen, iman, pengharapan, dan kasih menjadi kompas dan jangkar dalam merancang masa depan. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari hal-hal yang tidak terlihat, memberikan landasan bagi pemimpin untuk menghadapi tantangan dengan keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik dan akan memberikan kekuatan serta kebijaksanaan di setiap musim kehidupan.
Pengharapan adalah keyakinan akan masa depan yang lebih baik. Sebagai orang percaya, pemimpin meletakkan kepercayaan pada janji keselamatan dari Tuhan. Tindakan baik yang dilakukan adalah tanggapan atas kasih karunia-Nya. Sebagai pemimpin, memiliki pengharapan akan menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk tetap teguh dan tidak menyerah, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Dalam pengharapan, seorang pemimpin percaya akan janji-janji Tuhan yang setia.
Keberanian juga menjadi elemen penting dalam kepemimpinan yang berlandaskan iman. Pemimpin yang berani mengambil keputusan berdasarkan keyakinan spiritual mereka mampu menghadapi tantangan dan risiko dengan tegar, serta menjadi teladan bagi orang lain.
Keyakinan dan iman kepada Tuhan sebagai sumber pengharapan memberikan kekuatan bagi pemimpin untuk tetap konsisten dalam menjalankan tugas mereka sesuai dengan tujuan mulia yang ditetapkan oleh Tuhan. Dengan mengandalkan iman dan kepercayaan kepada Tuhan, pemimpin dapat mengatasi berbagai rintangan dan memimpin dengan integritas serta komitmen yang tinggi.
Temuan ini menjadi pengingat bagi para pemimpin untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah kepemimpinan mereka, serta menekankan pentingnya membangun karakter yang kuat berlandaskan nilai-nilai spiritual.
Dalam seminar peserta dilatih untuk pratek kebranian percaya diri dengan mengucapkan contoh “kata Tuhan saya dengar bahwa saya diciptakan berhasil saya mengikuti mentor-mentor dan hamba Tuhan bahwa sebenarnya Tuhan menciptakan saya supaya saya berhasil, Tuhan menciptakan saya berhasil Dan tidak pernah gagal sekecil apapun dan akan menutup mata telinga saya untuk segala omongan-omongan negatif maupun sumbang dan saya akan membuka mata dan telinga saya untuk mendengar suara Tuhan tentang hal-hal yang positif supaya saya bisa berhasil dengar suara dari Tuhan, Tuhan menciptakan saya sebagai ciptaan yang mulia untuk berhasil dan menaklukan semua yang diciptakannya di dunia ini dan Tuhan tidak pernah mempermalukan diri saya tapi dia Tuhan menciptakan saya untuk menjadi orang yang besar, Tuhan Tuhan terus berbicara di dalam diri saya supaya saya tetap Bersandar kepada FirmanNya kepada Tuhan mengikuti mentor saya enggak ngomong kecilkan diri saya , maupun suara-suara sampah yang mempengaruhi iman saya menjadi turun, supaya saya tidak percaya diri tetapi saya terus berpantulkan kepada kebenaran firman Tuhan bersandar mendengarkan mentor saya dan para rohani yang lebih baik tentang hal hal yang baik.
Coach Kong menyampaikan “Keyakinan bahwa Tuhan menciptakan Anda untuk berhasil dan tidak pernah gagal adalah landasan yang kuat untuk menghadapi kehidupan dengan penuh percaya diri. Menjaga fokus pada hal-hal positif dan menghindari pengaruh negatif sangat penting untuk mempertahankan iman dan semangat Anda.”
Alkitab memberikan banyak ayat yang mendukung keyakinan ini. Misalnya, dalam Yosua 1:9, Tuhan berfirman:
“Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”
Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu kuat dan berani, karena Tuhan senantiasa menyertai kita.
Selain itu, dalam Amsal 16:3 disebutkan:
“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu,”
Ini menegaskan pentingnya menyerahkan segala usaha kita kepada Tuhan agar rencana kita berhasil.
Menjaga pikiran dan hati tetap terfokus pada firman Tuhan serta mendengarkan bimbingan dari mentor rohani akan membantu Anda menghindari pengaruh negatif yang dapat melemahkan iman. Seperti yang tertulis dalam Roma 12:2:
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna,”
Dengan demikian, Anda dapat terus bertumbuh dalam iman dan mencapai tujuan mulia yang telah Tuhan tetapkan bagi Anda.
Dalam acara seminar yang tak kalah penting dan terkenal adalah bagaimana praktek bisa berubah setiap manusia kepribadiannya, karena kita manusia di disampaikan oleh Coach Kong di beri kuasa atau otoritas untuk semua.
Demikianlah seminar “Vertical Leap” diharapkan, melalui kegiatan ini, para peserta dapat lebih memahami diri mereka sendiri dan menjalani kehidupan dengan lebih percaya diri serta penuh makna. (F.Hutagaol)