Bicaranusantara.com, Jawa Barat
Mengusung tema “Remontada From Within – Kebangkitan Dari Dalam Menuju Indonesia Gemilang”. Perayaan 1 Syuro atau 1 Muharam 1446 dipusatkan di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin, Kecamatan gantar Kabupaten Indramayu Jawa Barat (07/07/2024).
Seperti pada perayaan-perayaan tahun-tahun sebelumnya acara diisi dengan berkumpulnya masyarakat dari dalam dan luar negeri dengan berbagai latar belakang suku, agama, ras dan antar golongan. Para tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang tersebut menyampaikan orasi sambutannya di tengah-tengah sekitar 20.000 orang yang hadir.
Tradisi peringatan dan perayaan 1 Syuro sperti ini adalah tunjuk ajar Syaykh Al-Zaytun Prof. Dr. (HC) Abdussalam Panji Gumilang, M.P. untuk civitas kampus dan masyarakat luas di Indonesia bahkan dunia, sebagai momentum persahabatan dan persatuan dalam semangat kebangsaan dan kemanusiaan.
Tema “Remontada From Within, Kebangkitan Dari Dalam Menuju Indonesia Gemilang” adalah seruan yang dikumandangkan dari Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin sebagai penanaman semangat masyarakat bangsa Indonesia untuk segera bangkit maju mengejar ketertinggalan dari masyarakat bangsa lainnya.
Masyarakat Indonesia yang berbeda-beda ini pernah bangkit dan sadar, sampai berikrar sumpah untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.
Motor penggerak kesadaran persatuan tersebut adalah para terpelajar yang di-didik dengan pelajaran modern dan mencerahkan. Mereka berbeda latar belakang suku, agama, ras dan golongan, tapi mereka fokus pada kesamaan cita-cita masa depan yang diinginkan yaitu kemerdekaan, kedaulatan, keadilan dan kemakmuran. Mereka sadar bahwa mereka berbeda dan beragam, namun mampu mengesampingkan perbedaan itu untuk kepentingan dan cita-cita bersama tersebut, dalam bingkai kebangsaan Indonesia. Maka momentum 1 Syuro ini adalah sebagai seruan semangat tersebut yaitu semangat persatuan untuk kembali bangkit maju jauh ke depan.
Saat ini kita teguhkan bersama-sama elemen bangsa yang berkumpul pada peringatan 1 Syuro 1446 ini di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin untuk bisa menghadapinya, bahkan jauh lebih maju dengan pengembangan pendidikan yang modern dan mencerahkan, membangun pertanian yang kekinian dan produktif, serta mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan zamannya.
Walaupun tidak bisa hadir langsung dan membersamai para hadirin, Syaykh Al-Zaytun terus berpesan supaya menguatkan komitmen menjadikan Al-Zaytun sebagai pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian untuk Indonesia, terus menjadi ragi persatuan dan penyebar semangat kemajuan dan kemanusiaan, sesuai cita-cita bangsa Indonesia yang kita cintai. Apapun keadaanya jangan pernah berhenti mencintai negeri ini, terus membangun jiwa dan badan kita untuk Indonesia Raya. “Kamu Bergerak Maka Kamu Ada”.
Sekitar 27 tamu undangan dari berbagai latar belakang baik dari lembaga agama, akademisi, budayawan serta kaum professional serta seniman diberi kesempatan orasi tentang apa saja yang menjadi pemikiran tentangg toleransi yang dilkembangkan Al Zaytun. Kebebasan berbicara tanpa membatasi apa yang menjadi pemikirannya merupakan hal yang menarik dan patut dilestarikan. Karena seperti yang disampaikan salah satu orator dari ahli hokum pidana bahwa kebebasan berbicara dan berpendapat tersebut tak bisa di jatuhi pidana ataupun hukuman.
Di kesempatan tersebut Ketua Umum Persatuan wartawan nasrani Indonesia turut hadir memenuhi undangan dari pihak Al Zaytun selain itu harir Rektor STT IKAT Jimmy Lumintang dan jajaran, Ketua Yayasan Lembaga Pelayanan Mahasiwa (LPMI) Drs Wim Wairata dan jajaran serta Pendiri Yayasan Agape Pdt Hendrik Wowor dan Dwi Urip Premono Ketua Umum Cahaya Kebangkitan Bangsa dan juga utusan dari Persekutuan gereja gereja di Indonesia (PGI) Pdm Rosi Purnomo ketua biro pemuda PGI. (RED)