Bandung, Bicaranusantara.com
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2024, Senin 20 Mei menjadi tonggak penting dalam mengarahkan Indonesia ke arah yang lebih baik. Momen ini bertepatan dengan transisi kepemimpinan baru, memberikan kesempatan emas untuk merevitalisasi semangat kebangsaan dan memperkuat fondasi nilai-nilai moral dan kesetaraan di tengah masyarakat.
Di negara yang kaya akan keragaman seperti Indonesia, merajut harmoni bangsa menjadi keharusan mendesak. Harmoni ini bukan hanya tentang pemahaman dan toleransi antaragama, antarsuku, atau antarkelompok, tetapi juga melibatkan pemberdayaan setiap individu, tanpa memandang latar belakangnya, untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan berfokus pada etika kebangsaan, moralitas, dan kesetaraan, upaya membangun Indonesia baru akan menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan. Etika kebangsaan mendorong setiap warga negara untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang menyatukan bangsa ini, sementara moralitas menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan pribadi.
Kesetaraan menjadi landasan untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar acara seremonial, tetapi menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam memajukan Indonesia ke arah yang lebih maju, damai, dan berkeadilan.: Pancasila Sebagai Fondasi Moralitas dan Kesetaraan untuk Membangun Bangsa
Latarbelakang inilah yang mendorong Kerjasama Gereja Bethel Indonesia (GBI) Sumber Sari, Bandung, Forum Perempuan Kristen Jawa Barat (Jabar) dan Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia menggelar Seminar Nasional, Senin 20 Mei 2024, GBI Sumber Sari, Kota Bandung, Jabar.
Hadir sebagai pembicara Romo Benny Susetyo, BPIP, Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesian Police Watch (IPW) dan Setyo Hajar Dewantoro, Ketua Perkumpulan Pusaka Indonesia.
Selain Orasi Kebangsaan juga dilakukan pemutaran film bertema Moderasi Beragama hasil kerjasama PGI dengan Pewarna Indonesia.
Reporter: Johan S / Moko