
Demonstrasi Menurut Ajaran Kristen: Etika, Teologi, dan Tantangan di Era Digital
Membongkar Dilema: Ketika Iman Bertemu Aksi
Demonstrasi, bagi sebagian orang, sering dipandang sebagai tindakan politik yang penuh risiko. Namun, bagaimana jika demonstrasi dipandang sebagai panggilan iman? Buku
“Demonstrasi Menurut Ajaran Kristen: Etika, Teologi, dan Tantangan di Era Digital” karya Dr. Dharma Leksana, M.Th., M.Si., hadir untuk menjawab dilema tersebut.
Buku ini bukan sekadar kajian akademis, melainkan panduan praktis bagi umat Kristen, mahasiswa, jurnalis, dan siapa pun yang merindukan keadilan. Dengan pendekatan yang solid—biblis, teologis, filosofis, dan kontekstual—penulis mengajak kita menelusuri akar-akar profetik dari aksi protes. Anda akan menemukan bahwa Alkitab penuh dengan kisah demonstrasi rohani, mulai dari nabi Amos yang lantang melawan ketidakadilan ekonomi hingga tindakan Yesus yang mengusir para pedagang dari Bait Allah.
Buku ini juga menyajikan studi kasus relevan dari sejarah Indonesia dan dunia, seperti gerakan Reformasi 1998 yang melibatkan aktivis Kristen, aksi damai Gereja menentang intoleransi, hingga perjuangan tokoh-tokoh global seperti Martin Luther King Jr..
Di era digital, buku ini semakin relevan. Penulis membahas bagaimana demonstrasi tidak lagi terbatas di jalanan, tetapi juga hadir melalui media digital. Anda akan diajak memahami peran jurnalisme profetik digital, khususnya melalui studi kasus Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI), dalam melawan hoaks dan polarisasi.
Pada akhirnya, buku ini menegaskan bahwa demonstrasi Kristen adalah “ibadah publik”—sebuah perwujudan iman yang berani, etis, dan non-kekerasan. Ini adalah panggilan untuk tidak bungkam di tengah ketidakadilan, melainkan bersuara dengan kasih demi memperjuangkan kebenaran.
Sangat cocok bagi Anda yang ingin melihat demonstrasi bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai wujud nyata dari iman yang hidup dan bertindak.