
Jakarta, Bicaranusantara.com
Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia (ID) bersama Pengurus PP, PD, PC dan dihadiri tamu Undangan bersama menggelar dan menghadiri Bedah Buku di Gereja Pantekosta Indonesia (GPdI) Pasar Rebo RT.3/RW.11, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13760.
“Rahasia Di Balik Pencipta, God Is Energy’ yang ditulis oleh Dr. dr. Elly Engelbert Lasut, M.E sekaligus sebagai Narasumber dengan Moderator Ashiong Munte pada Rabu (02/07/2025),pukul 09.00 Wib – 16.00 Wib.
Ketua Umum PEWARNA ID., Yusuf Mujiono dan gembala setempat, Pdt. Albert Muntu sepakat bahwa, bedah buku yang dilakukan bersama dapat memberikan peserta yang hadir dapat memahami tentang kebenaran Tuhan itu dengan menyelaraskan pengertian dan cara kerja Tuhan didalam kebenaran-kebenaran ilmiah.
“Harapan kami, para pendeta dan para wartawan Kristen mendapatkan pedoman ilmiah tentang kebenaran Tuhan dengan menyelaraskan pengertian dan cara kerja Tuhan secara ilmiah,” ungkap Pdt. Albert Muntu menjelaskan tujuan diadakannya bedah buku tersebut.
Sedangkan Ketua Umum PEWARNA ID., Yusuf Mujiono berharap dengan menyadari pemaparan secara ilmiah ini semakin memperkokoh imannya bahwa, Tuhan itu ada.
“Para pendeta dan wartawan dapat menghadapi para ilmuan, scientist dan kaum intelektual untuk menjelaskan adanya Tuhan sebagai hal yang benar-benar ada,” pungkasnya tegas.
Dr. dr. Elly Engelbert Lasut, M.E., melakukan penulisan tersebut, diawali dengan pertanyaan tentang siapakah Tuhan itu?.
“Dari rasa keingintahuan tersebut, dengan latar belakang saya sebagai dokter spesialis penyakit dalam, saya ingin mengungkapkan kepada setiap kita bahwa Tuhan itu benar-benar ada dan bekerja dalam energiNya sebagai pribadi,” ungkap mantan Bupati termuda, tiga periode. Bahkan, kata lulusan kedokteran universitas Sam Ratulangi Manado, dengan melakukan penelitian dalam perspektif ilmu pengetahuan dapat mampu menjelaskan bahwa tentang kebenaran teologis.
“Bagi saya, penelitian dengan pendekatan ilmiah secara jujur, ikhlas dan tulus, hasilnya akan sejalan dengan kebenaran-kebenaran teologis,” Ujarnya disela Acara Bedah buku.
Adapun pemaparan yang diulas secara gamblang, mampu dipahami oleh setiap peserta yang hadir karena diterangkan dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Paparan Singkat: dr. Elly Engelbert Lasut, ME
Sosok Visioner dari Ujung Utara Indonesia
Dr. Elly Engelbert Lasut, ME adalah seorang tokoh publik yang namanya mencuat di pentas nasional, baik sebagai pemimpin daerah maupun sebagai intelektual yang aktif dalam berbagai forum pembangunan nasional dan internasional. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Kepulauan Talaud, bahkan disebut-sebut sebagai bupati termuda di Indonesia pada saat itu, karena dipercaya memimpin daerah perbatasan tersebut dalam usia yang masih sangat muda, yakni 33 tahun.
Sebelum terjun ke dunia politik, Pak Elly, begitu beliau akrab disapa, dikenal sebagai dokter spesialis penyakit dalam yang memulai kariernya di Kabupaten Kepulauan Talaud sejak tahun 1996 hingga 1999. Beliau menempuh pendidikan lanjutan di Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUP Prof. Dr. Kandou Malalayang, Manado, melalui program beasiswa dari pemerintah, dan menyelesaikannya dalam periode 2000–2003.
Tahun 2003, dr. Elly memulai kiprahnya di dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Talaud, kemudian dipercaya sebagai Ketua DPRD, hingga akhirnya terpilih menjadi Bupati. Dalam masa kepemimpinannya, beliau dikenal sebagai pemimpin muda yang energik, inovatif, dan memiliki komitmen tinggi terhadap pembangunan di daerah perbatasan.
Untuk kiprah Internasional dan Karya Tulis, Beliau pernah mewakili Indonesia dalam berbagai pertemuan internasional, termasuk pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) di Jakarta dan berbagai forum pembangunan regional. Pada tahun 2008, ia menjadi pembicara dalam kegiatan IM3 di Kota Batu. Tahun 2016, ia kembali menjadi pembicara dalam forum pembangunan kawasan tertinggal.
Selain aktif dalam pemerintahan, beliau juga dikenal sebagai penulis. Salah satu bukunya yang terkenal berjudul “Mengikuti Ombak, Menantang Bayu” – sebuah refleksi dan inspirasi dari perjalanan hidup dan pengabdian beliau kepada masyarakat. (Red)