Jakarta, Bicaranusantara.com
Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia mengadakan diskusi menghadirkan dua narasumber utama, yakni Nikson Nababan, Bupati Tapanuli Utara yang juga kandidat Gubernur Sumatera Utara, serta Pdt. Henrek Lokra, Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan dan Pembinaan Gereja (KP PGI) dengan moderator Ricardo Marbun Pengurus Pusat Pewarna Indonesia. Kegiatan bertempat Media Center Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Jl. Salemba Raya No.10 Jakarta Pusat.
Diskusi tersebut bertujuan untuk mengkaji kualitas kepemimpinan yang diperlukan di Sumatera Utara menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kedua narasumber sepakat bahwa integritas dan ketegasan adalah kunci utama bagi seorang pemimpin dalam membangun daerah.
“Semua umat agar mendorong pemimpin yang Clean (bersih) dan tetap tegar dalam membela kepentingan masyarakat,” Ungkap Nikson.
Nikson Nababan telah mencatat sejarah peraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terbanyak di Sumut.
Data BPK RI Perwakilan Sumut, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan yang telah menjabat selama dua periode sampai saat ini telah mencatatkan prestasi opini WTP atas Laporan Keuangan Pemkab Taput sebanyak 9 kali secara berturut, mulai dari 2014 – 2022.
Bupati Nikson Nababan yang merupakan Kader sekaligus Politisi PDI Perjuangan itu menjadi satu-satunya Kepala Daerah di Sumut yang mencatatkan prestasi dari sekian banyak Kepala Daerah.
Dalam kesempatan yang sama Pdt. Henrek Lokra memberikan perspektifnya dari sudut pandang keagamaan dan sosial. Ia menyoroti perlunya pemimpin yang tidak hanya memiliki integritas, tetapi juga mampu menjadi teladan moral bagi masyarakat.
“Dalam konteks kepemimpinan, nilai-nilai moral dan etika sangat penting. Pemimpin harus bisa menjadi panutan yang baik, menunjukkan kejujuran, keadilan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan,” ungkap Hendrek.
Hendrek juga menekankan bahwa seorang pemimpin harus peka terhadap kebutuhan masyarakat dan siap melayani dengan sepenuh hati. “Pelayanan yang tulus kepada masyarakat adalah esensi dari kepemimpinan yang efektif. Kita butuh pemimpin yang benar-benar peduli dan berkomitmen untuk kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono, Ketua Umum MUKI Djasarmen Purba, Ketua Umum Pox Point Yohanes Budi Sedjati, Ketua Umum API Pdt. Harsanto Adi berbagai kalangan, tokoh masyarakat, dan beberapa wartawan dari berbagai media. Mereka memberikan pandangan serta dukungan terhadap pentingnya memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak bersih dan tegas dalam memimpin.
Acara diskusi terlebih dahulu dibuka oleh Koordinator Franki Hutagaol dan diawali dengan doa pembuka oleh Jodi Tobing dan ditutup oleh Fridris Siburian.
Harapan bahwa masyarakat Sumatera Utara akan semakin sadar akan pentingnya memilih pemimpin yang bersih dan tegas.
Kegiatan ini dibantu dengan swadaya Pewarna Indonesia salah satunya Bung Jery yang selalu aktif membantu kopi plus snack dan 505 coffee. Diskusi ini akan sering dilakukan PEWARNA Indonesia untuk menambah wawasan Kebangsaan dan Kenegaraan. (Edward/Jd)