Jakarta Barat, Bicaranusantara.com
Indonesia pernah menyelenggarakan World Prayer Assembly 2012 (WPA-2012) dengan Ketua Umum Pdt. Dr. Bambang H. Widjaja, yang juga sebagai Majelis Pertimbangan PGLII dan MPH-PGI yang mampu menggerakkan 400 Kota kabupaten/ provinsi di Indonesia dengan pusat kegiatan di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta dan dihadiri lebih dari 120 ribu Jemaat dari berbagai sinode gereja.
“Tahun 2024 lara pendoa dari Jaringan Doa Nasional sepakat untuk menyelenggarakan DOA BAGI BANGSA. Kuasa doa membangkitkan kekuatan yang tersembunyi dan tertidur, kuasa doa menghancurkan rencana si jahat terhadap Indonesia. Melalui Doa Bagi Bangsa Indonesia akan mampu menghadapi berbagai krisis dan nama Tuhan Yesus dipermuliakan,” demikian Cecilia Sianawati, S.H., selaku Pengurus Jaringan Doa Nasional.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Panitia Cecilia Sianawati, S.H. yang juga Bendahara JDN menjelaskan bahwa, “Doa Bagi Bangsa merupakan kelanjutan dari doa yang diselenggarakan tahun 2003 dan 2005 yang dikenal sebagai National Prayer Conference yang melibatkan ratusan kota Kabupaten dan provinsi di Indonesia. Doa dilakukan secara serempak dan dipusatkan di Gelora Bung Karno Senayan, menghadirkan 120 ribu jemaat dari Jabodetabek dan menghadirkan ratusan delegasi dari berbagai negara,” jelasnya.
Dampak dari rentetan kegiatan National Prayer Conference (NPC 5-5-5), WPA 2012, WPA 2022 dan berbagai kegiatan skala nasional dan internasional menjadikan Indonesia sebagai negara yang terbaik dan terbesar dalam gerakan doa dibanding berbagai negara di belahan dunia. Sebagai tindak lanjut dari berbagai kegiatan diatas maka berdiri banyak Menara Doa Kota, terbentuknya Jaringan Doa Sekota (JDS), gereja-gereja bersatu, sinode-sinode saling menghormati dan Aras Gereja Nasional menjadi pengayom berbagai kegiatan doa dan terlibat didalamnya, terbentuknya My Home Indonesia.
Berbagai kegiatan Lintas Agama dan kerjasama dengan berbagai pemerintah daerah terjalin. Gereja peduli dengan lingkungan dan bersahabat dengan tetangga.
Persiapan acara kegiatan doa bagi bangsa yang akan diadakan pada bulan Agustus 2024 mendatang telah dimulai dengan serius. Pada hari Rabu, 31 Mei 2024, Panitia Penyelenggara mengadakan pertemuan sosialisasi di Restoran Central Tomang Jakarta Barat untuk merencanakan acara yang dapat menjadi momen penting bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai lembaga, Aras Gereja Nasional serta perwakilan dari berbagai sinode gereja yang turut memberikan dukungan penuh terhadap acara ini, seperti DR. Nus Reimas Ketua Majelis Pertimbangan PGLII, Sekum GBI BPD DKI Jakarta Pdt. Maringan Tampubolon, Sinode GKA Pdt. Eben Sitompul, Ketum Sinode GKMI Pdt Benyamin Obadayah, Pdt Andi Markus, Gembala Sidang GBI Rayon 18, Pdt Wahyono Arifin dari GKS, Ketum PGLII DKI Jakarta Pdt. Dr. R.B. Rory, Ketua PGPI DKI Jakarta, Pengurus My Home Indonesia dan Pengurus Jaringan Doa Nasional dan Hamba-Hamba Tuhan yang peduli dan mencintai tanah air Indonesia.
Ketua umum Pdt. Kiki Tjahjadi yang juga Ketua BPD GBI DKI Jakarta menyampaikan bahwa, “Acara ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk berdoa bersama demi kedamaian dan kemakmuran bangsa Indonesia. Doa adalah kekuatan yang luar biasa, dan dengan bersatu dalam doa, kita berharap dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa kita,” ujarnya.
Julfikar Nainggolan sebagai Ketua Pelaksana juga menyampaikan harapan serta dukungan dari berbagai pihak untuk sama-sama bergandengan tangan dan berdoa demi terlaksananya kegiatan tersebut.
Acara doa bagi bangsa ini rencananya akan dilaksanakan di Gedung Gereja Mawar Sharon dan akan melibatkan ribuan peserta dari berbagai latar belakang. Tidak hanya umat beragama dari Indonesia, acara ini juga akan mengundang pemimpin agama dari berbagai negara sebagai bentuk solidaritas global yang akan dilaksanakan secara daring.
Ketua Umum Sinergi Indonesia Nawacita (SNCI), Dr. KPH Suryo Atmanto, yang hadir dalam pertemuan tersebut, memberikan apresiasi positif serta memberi arahan apa yang jadi tujuan acara yang akan di laksanakan. Acara ini merupakan langkah positif untuk membangun semangat kebersamaan dan saling menghargai di antara sesama warga negara.
“Tetapi kita harus tahu dengan jelas, apa yang menjadi tujuan kita melaksanakan kegiatan ini,” terangnya.
Pertemuan persiapan ini juga diwarnai dengan Ibadah singkat, makan bersama, serta diskusi interaktif, di mana para peserta pertemuan memberikan masukan dan ide-ide kreatif untuk meningkatkan kualitas acara.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, acara doa bagi bangsa yang akan digelar pada bulan Agustus nanti diharapkan dapat berjalan dengan sukses dan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Selanjutnya ketua panitia penyelenggara mengumumkan akan mengadakan pertemuan kembali tanggal 26 Juni 2024 yang bertempat di gedung APL Jakarta dengan tuan rumah Pdt Maruli Lumbangaol Ketum Sinode City Blessing, guna membahas persiapan-persiapan yang secara detail.
Kepanitiaan diinisiasi oleh Jaringan Doa Nasional (JDN), My Home Indonesia, Aras Gereja Nasional dan didukung oleh berbagai Sinode-sinode gereja.
Reporter: Johan Sopaheluwakan