Jakarta, Bicaranusantara.com
Ketua Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Pengelola Parkir Indonesia (Aspeparindo), Marlon Brando, mendukung pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengenai keberadaan oknum Pemda DKI yang tidak setuju parkir liar dan juru parkir (jukir) liar diberantas. Menurut Ahok, para oknum tersebut mendapatkan setoran dari kegiatan tersebut.
“Saya rasa, apa yang dikatakan Pak Ahok tersebut ada benarnya. Ini masalah klasik yang tak pernah terselesaikan dengan tuntas,” tegas Brando.
Brando menyatakan bahwa Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Syafrin Liputo diduga bersikap seperti kura-kura dalam perahu. “Alias pura-pura tidak tahu,” ujar Brando dalam konferensi pers di Cafe Jandabolong, Kemayoran, Jumat (24/5/2024).
Sudah menjadi rahasia umum bahwa oknum Dishub ikut terlibat, membiarkan, bahkan membina praktek parkir liar. Oleh karena itu, Aspeparindo berharap agar jukir di banyak tempat, terutama di minimarket yang semakin marak dan diancam akan diberantas, sebaiknya dilegalkan saja. “Terbitkan izin parkir, dan jukirnya diakomodir serta dilegalkan,” tambah Brando.
Aspeparindo khawatir jika praktek pemberantasan parkir liar dilakukan secara keras. Karena ada 14 ribu jukir yang saat ini bekerja di 7.000 minimarket akan menjadi pengangguran. “Buntutnya akan terjadi keresahan dan kerawanan. Dijamin pencurian motor di minimarket akan meningkat,” jelasnya.
Brando juga skeptis terhadap janji Kadishub dan Kadisnaker yang akan melatih keterampilan kepada jukir liar yang tertangkap basah. “Kalau mereka sudah terampil, terus mau diapakan? Diberikan lapangan kerja?” tanya Brando.
Ia menambahkan, “Jika cuma dilatih keterampilan, terus cari kerja sendiri, sementara Pemda tidak menyiapkan lapangan kerja, itu namanya proyek cari muka ke Penjabat (Pj) Gubernur. Biar terkesan mereka tanggap mengatasi jukir liar. Tapi tidak tuntas.”
“Mereka, para jukir liar itu bukan tidak terampil. Tapi karena lowongan kerja tidak ada, makanya terpaksa jadi jukir di minimarket,” pungkas Brando.
Reporter: Johan Sopaheluwakan